• Blog
  • Who We Are
  • Get In Touch
  • Blog
  • Blog
  • Who We Are
  • Get In Touch
  • Blog

5 Trik Sejahtera bagi Traveler Pra Naik Kapal Laut

4/11/2019

0 Comments

 
Tragedi kecelakaan transportasi perairan merayapi dua armada kapal belakangan ini. Dua pekan kemudian, KM Ramos Rosma Marisi tenggelam pada Danau Toba, Sumatera Utara. Lantas belum lama terjadi sedang kecelakaan yang menimpa KM Lestari Tumbuh di danau Selayar.

Tumbukan kapal laut tersebut tidak pelak menyebabkan kecemasan hisab sebagian traveler yang hendak menumpang kulit. Namun tak perlu riuh berlebihan. Pokok, ada kira-kira hal yang dapat diperhatikan untuk menghindarkan diri atas kecelakaan hukuman human error.

Pengamat transportasi maritim atas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning, saat dihubungi Tempo saat Rabu, 4 Juli, mengatakan setidaknya karet pelancong mesti memperhatikan lima tip dibawah ini.

1. Sensitif terhadap pemastian kapal

Pelancong disarankan melihat-lihat lebih lepas kondisi kulit sebelum berlayar. "Pertama, jika kondisinya sesak dengan barang, penumpang, & kendaraan, maka tanyakan terhadap petugas apakah kapal terlalu aman, " tutur Saut. Bila kapal terasa oleng saat masih menepi pada dermaga, sepatutnya penumpang memilih tidak naik kapal itu. "Pastikan miring bukan olehkarena itu gelombang, tetapi karena sesuatu, " katanya.



2. Memastikan ketersediaan pelampung

Bila kondisi kapal dipastikan aman dan stabil, traveler sebaiknya mengingat letak baju pelampung. "Tanyakan kepada awak kapal tempat baju pelampung, " ujar Saut. Ada baiknya traveler kian dulu memastikan apakah jumlahnya itu sewajar dengan nominal penumpang / tidak. Banyak pelampung mesti sesuai beserta standar Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut atau SOLAS.

Warga membantu evakuasi tumpuan yang luput saat KM Lestari Maju tenggelam pada perairan Selayar, Sulawesi Daksina, Selasa, 3 Juli 2018. Kapal berangkat dari Pelabuhan Bira, Bulukumba, menuju Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Mengasese ketersediaan biduk

Selain pelampung, ketersediaan sampan perlu diperkirakan keberadaannya. Sampan idealnya dipasang di 2 sisi lambung. Sekoci harus mampu menegah 100 persen penumpang. Kapal yang menerima standar pun harus memiliki life-raft atau kapal kuntet untuk awak kapal secara kapasitas 25-30 persen daripada jumlah penumpang.

4. Memastikan adanya informasi keselamatan

Dari segi Saut, kulit atau skuadron yang bagus umumnya memberikan informasi ketenteraman dan saluran jalur hijrah bila berlangsung kecelakaan. "Penumpang harus terlalu tahu daerah emergency atau wilayah himpun untuk mengikuti life-boat atau kapal sekoci sambil menggunakan baju pelampung, " ucapnya.

5. Cek perusahaan pemilik kapal

Pelancong lebih elok mengecek perusahaan pemilik bahtera melalui Dunia maya sebelum lari. "Mungkin berikut sedikit sukar, tapi tak kalah jadwal Pelni primer, " tuturnya. Biasanya, pertuturan dia, industri pelayaran / pemilik kapal yang indah cenderung transparan memberikan informasi terkait dengan berbagai hal yang dapat diakses publik hal kapal ini. Hindari kongsi yang tertutup memberikan informasi, misalnya menuburkan kondisi bahtera, yang mungkin dalam kondisi tidak laik berlayar.

0 Comments



Leave a Reply.

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.